Happy move on!! Dimalam hari ketika rintikan hujan turun tiba-tiba gue punya sebuah kata-kata yang memotivasi diri gue sendiri. Dan kali ini gue akan menuangkannya dalam sebuah cerita fiksi alias gak nyata tapi menyimpan sebuah makna yang luar biasa. Judulnya adalah “Penjual pempek kena ‘sial’, tapi beruntung”. Kasian ya penjualnya kena sial alias musibah. Tapi kok beruntung? Begini ceritanya, pada suatu malam yang dingin karena diguyur hujan yang tidak terlalu lebat. Tapi lumayan bikin basah juga kalo kena hujannya. Ada seorang penjual pempek yang sedang mendorong gerobak dagangannya untuk menjajakan dagangannya yaitu pempek khas Palembang, mungkin dia orang Palembang. Atau bisa saja bukan orang Palembang tapi dia belajar membuat pempek dari orang Palembang asli atau mungkin belajar dari mbah gugel, ya bisa jadi bisa jadi!. Sambil membunyikan botol-botol cuko (saus pendamping pempek) menggunakan sendok dan membunyikannya secara bergantian hingga menimbulkan sebuah iram
Jangan diseriusin, blog ini cuma main-main...