pexels.com |
Hello Netters!
Hari-hari terberat gue
dimulai semenjak dosen memberikan tugas simulasi skripsi seminggu yang lalu.
Gue sibuk nyari judul-judul skripsi yang pernah dibuat sebagai referensi yang
akan gue pake untuk judul simulasi skripsi gue. Saking banyaknya, gue malah
bingung. Konsepnya banyak, tapi eksekusinya yang belum kebayang. Gue harus
mulai dari mana? Itu yang jadi masalah gue saat ini.
By the way, hari ini
(28 Oktober 2015) adalah hari SUMPAH PEMUDA. Sumpahnya para pemuda Indonesia
dalam berbahasa satu, bahasa Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Gue jadi
berfikir, gimana sih menyikapi hari Sumpah Pemuda saat ini. Karna gak mungkin
kita berjuang melawan penjajah dong. Perang sana-sini, pake bambu runcing.
Well, kita tetep berperang kok. Tapi perang melawan kemalasan. Dan mungkin itu
yang terjadi pada gue saat ini. Yang ngerasa kebingungan sama judul skripsi,
faktanya mungkin gue yang males eksekusi simulasi skripsinya. Gue harus
berperang dengan kemalasan!
Gue punya kisah tentang
temen gue yang, begitu deh. Ceritanya dia belum pernah pacaran semenjak dia
lahir di dunia, sampe sekarang. Mengingat umurnya belum seberapa, jadi masih
belum layak dibilang sebagai ‘bujang lapuk’. Pada suatu kesempatan, dia curhat
masalah statusnya itu ke gue.
‘Lo belom pernah pacaran?’, kata gue ke pinto (sebut saja begitu), setelah dia menceritakan curhatannya ke gue.‘Iya ji’, katanya sendu, ‘gimana ya caranya biar bisa dapet pacar?’.‘Lo pernah suka sama cewe?’.‘Sering... Tapi gak tau harus mulai dari mana...’.‘Apa yang udah lo lakuin selama lo suka sama seseorang?’.‘Yang gue lakuin?’, pinto mengerenyitkan dahi, lalu melanjutkan, ‘Kalo secara langsung si, gak ada... Tapi, gue sering ngodein dia kok di sosmed’.‘Itu doang?’, tanya gue.‘Iya, abis gue takut ji, takut ditolak...’.‘Gini pin, lo itu ibarat tentara, belom berperang udah nyerah duluan’, kata gue mencoba menasehati pinto, ‘Sebenernya lo itu bukannya takut, tapi lo males aja ngungkapin perasaan lo.. Ya minimal lo usaha dulu, pedekate dulu. Kan kalo udah deket, nyaman, jadi enak buat ngungkapinnya. Berhubung lo males, bisanya ngode-ngode di sosmed gak jelas, dan gue rasa, cewe yang lo kodein itu tau, tapi dia males juga ngeresponnya, karna lo sendiri males buat usaha ngedeketin dia...’‘Uhh gitu ya ji’.‘Iya, gimana dia mau respon lo kalo lo sendiri gak ada usaha. Mulai sekarang, stop deh kode-kode gak jelas kayak gitu. Lo harus bisa ngedeketin dia, bisa dimulai dengan lo komen-komen di status yang dia bikin di sosmed. Bukan komen yang ngasal dan gak jelas, tapi komentar yang berbobot, supaya ada bahan ngobrol deh buat kedepannya.’Pinto mengengguk, entah dia ngerti apa lehernya ada semacam pegas seperti boneka di dasbor mobil.
Sekitar sebulanan
setelah gue memberikan wejangan sok-sok bijak itu ke pinto, dia kembali ketemu
gue dengan status yang berbeda. Dia berhasil mendapatkan hati sang pujaan hati.
Gue ikut senang, dia berhasil menemukan pacar pertamanya. Walaupun belum tentu
jadi yang terakhir, tapi itu adalah awal yang baik.
So, untuk mendapatkan
sesuatu yang kita harapkan, harus dimulai dengan tindakan yang nyata. Berawal
dari niat, tekat, dan semangat untuk menjalaninya. Niscaya, apapun yang kita
harapkan, akan menjadi kenyataan pada akhirnya. Contoh kisah cinta pinto
barusan. Dia mau merubah kebiasaan lamanya menjadi sesuatu tindakan yang nyata –mendekati
sang pujaan hati secara langsung, bukan kode-kode gak jelas. Well, gue sedikit
iri si ya, karna gue sekarang jomblo. Mestinya, gue harus melakukan apa yang
gue katakan pada pinto.
Masalah simulasi
skripsi yang masih diawang-awang, gue harus bisa memulainya saat ini juga,
detik ini juga, ya mungkin setelah gue post postingan ini, gue akan menentukan
judul apa yang akan gue ambil untuk simulasi skripsi. Mantapkan niat, bulatkan tekat,
dan tingkatkan semangat. YOSSSHHH!!!
Sebelum gue mulai
bergelut dengan simulasi skripsi, gue mau ngucapin ‘Selamat Hari Sumpah Pemuda’
untuk para pemuda Indonesia. Ibarat pepatah orang muda, ‘yang muda, yang
berkarya’. Tetep semangat wahai pemuda. Teruslah berinovasi, berkarya, untuk
bangsa yang lebih baik. Lawan kemalasan, lawan kegalauan (sekali-kali boleh
lahya).
Inget! Galau itu perlu.
Tapi jangan melulu galauin pacar orang...
Comments
Post a Comment