Skip to main content

Serunya Cinta Diam-Diam [Part 2]



Photo Credit: PEXELS.com
Setelah kejadian dodol dimalam penutupan masa orientasi sekolah itu, gue jadi makin rada-rada ~Suka senyum-senyum sendiri kalo ngeliat kak winda lewat depan kelas, sering ijin ke kamar mandi saat jam pelajaran cuma mau liat kak winda di kelasnya, dan malah gue suka belajar ciuman ama tembok kalo-kalo pas gue papasan sama kak winda trus dia minta cium, jadi gue gak grogi lagi. Engga deh boong. Ditambah lagi gue gak bisa ngendaliin diri kalo papasan sama kak winda. Bawaannya pengen salto-saltoan gitu, trus bilang, ‘liat nih kak, aku jago maen sirkus doonng’. Tapi yang ada nanti dia mikir kalo epilepsi gue kambuh.
 
Hingga pada suatu ketika, gue akhir-akhir ini ngeliat kak winda lagi deket sama seorang cowo. Lumayan ganteng. Matanya dua, tangannya dua, kakinya dua, keteknya juga dua. Kemana-mana selalu sama dia, dia, dan dia. Ibarat pepatah, ada gula, ada ketek. Kak winda-nya gula yg manis, cowonya ketek yg asem.

Gara-gara itu gue jadi ngerasa patah hati, hancur lebur berkeping keping. Penyesalan muncul ketika semua ini terjadi. ‘Kenapa gue gak nyatain aja waktu itu?’, pertanyaan ini selalu muncul saat gue ngelamunin kak Winda. Seengganya kalo gue nyatain perasaan saat itu juga, ya walaupun kemungkinan gue diterima sangat kecil, tapi, paling ngga, gue ngerasa lega karna udah ngungkapin semuanya. Sekarang. Yang ada hanya patah hati. Penyesalan, jatuh cinta diam-diam.

~

Hari demi hari berlalu. Kegalauan gue gak kunjung ilang. Usaha bodong untuk menghibur gue dengan cara berperilaku layaknya topeng monyet walau tanpa topeng tapi keliatan mirip, tetep semua hanya sia-sia. Dulu gue ngerasa semringah ketika kak winda lewat depan kelas gue, sekarang, kayak ada yang ‘jleb’ gitu didalem hati. Beraat rasanya menerima kenyataan yang begitu pait. Ya. Gue rasa. Cinta diam-diam itu seperti ini. Menyakitkan.

~

Jatuh cinta diam-diam ini sebenarnya engga cuma terjadi pada diri gue aja. Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta diam-diam. Dan berikut adalah kisah yang terjadi lagi pada diri gue (tapi sebagai korban), dan temen-temen gue (sebagai pelakunya).

Semua berawal dari beberapa kalinya gue mendapati selembar surat di loker meja gue. Sejak saat itu gue belum tau siapa dalang dari semua surat-surat ini. Disurat itu gak ada identitas si pengirim. Yang ada, cuma nama si penerima, yaitu gue. Isi suratnya beraneka ragam ~kadang isinya kata-kata puitis, cerita romantis, kekaguman si pengirim kepada gue, dan...tagihan rekening listrik. Oke, yang terakhir gue ngarang.

Gue mulai penasaran dengan semua teror surat cinta ini. Hingga pada akhirnya gue memutuskan untuk menyelidiki kasus teror yang terjadi pada diri gue. Meskipun bukan teror yang membahayakan, tetep aja gue merasa gak nyaman atas perlakuan si pelaku terhadap.

Seperti ala-ala film detektif conan, gue mengambil kertas, berikut pulpennya, gue mulai menyusun berbagai kemungkinan-kemungkinan yang ada. Seperti: 1. Menebak jenis kelamin si pelaku, gak masalah kalo ternyata pelakunya cewe. Yang jadi masalah adalah, kalo ternyata pelaku adalah cowo. Gilak, bayangin aja. COBA BAYANGKAN!! 2. Menebak kapan si pelaku menaruh surat itu di loker meja gue. Kalo sore, gue akhir-akhir ini emang pulang sore terus dan gak ada yang aneh. Dan kemungkinan si pelaku menaruhnya saat pagi-pagi, sebelum gue nyampe ke sekolah.
‘Sippp!’ dengan mantap gue melingkari nomor dua, sebagai prioritas penyelidikan gue kali ini.

~

Pada satu hari, gue berangkat sekolah pagi-pagi buta. Niatnya pengen mergokin si pelaku teror cinta. Sesampainya di sekolah, suasana masih sepi banget. Gue bergegas menuju kelas. Dan...mendapati seorang bencong, *eh cewe berambut panjang terurai yang sekilas mirip sodako (hantu dari jepang), sedang berusaha memasukan sesuatu ke loker meja gue.
Dia kaget dengan suara langkah kaki gue yang emang kedengeran seperti segerombolan wildebeast yang lari-lari dikejar singa. Dan dia gak sengaja menjatuhkan surat itu ke lantai. Gue mengerenyitkan dahi, ‘jadi, selama ini elo yg udah neror gue?’
Hening.
Dia keliatan kaget dan diam tertunduk.
Melihat gelagatnya yang seperti itu gue langsung mengurungkan niat gue untuk menginterogasinya secara langsung.
Sambil tersenyum dan memegang pundaknya, gue mencoba mencairkan suasana, ‘Makasih ya... Puisinya bagus’

Aura tubuh yang shock, rona wajah yang panik, perlahan mulai pudar. Dia bisa mengangkat wajahnya dan menatap mata gue, tapi langsung dia buang tatapan itu ke lantai ruang kelas VII.A yang saat itu memang masih sangat sepi, hanya ada gue dan dia, serta meja kursi yang tersusun rapih, sunyi, matahari belum sepenuhnya menyinari bumi bagian terpencil ini sehingga belum ada cahayanya yang ‘merangsek’ masuk dari celah-celah ventilasi udara diatas jendela berbingkaikan kayu dan setengah dicat warna biru.
Kondisi mulai stabil dan enak untuk ngobrol. Gue mulai menanyakan pelan-pelan semua yang terjadi selama ini ~Yang dia lakukan pada gue akhir-akhir ini.

~

Namanya Dania. Dia ternyata teman sekelas gue. Tapi berhubung dia orangnya pendiem dan jarang diekspose guru, gue jadi gak pernah memperhatikannya.
Berdasarkan ceritanya, ya, memang dia menaruh hati pada gue. Saat masa orientasi sekolah, dia diem-diem merhatiin gue. Dia begitu ‘wonder’ dengan apapun yang gue lakukan, sampe dia suka berfantasi membayangkan kisah romantis Romeo dan Juliet, walaupun pada akhir kisahnya mereka berdua mati bunuh diri.

Dari semua hal yang dia ceritakan ke gue, ternyata pemikiran gue tentang Dania yang pendiam itu adalah salah besar. Dia begitu asik menceritakan segala hal dari yang terkecil sampe yang terbesar. Dari cerita dia tentang masak aer yang gak mateng-mateng karna kompornya lupa dinyalain sampe cerita masalah keluarga yang lebih rumit lagi.

Seiring berjalannya waktu, kita makin deket. Tapi gak sampe pacaran. Mungkin ini adalah kesalahan terbesar buat gue ~Membiarkan orang yang jatuh hati, makin deket dengan gue tanpa memberikan kepastian status. Gue sadar, harapan dia semakin tinggi pada gue. Sedangkan gue gak pernah bisa suka sama temen sekelas, perasaan gue hanya sekedar seorang temen kepada temen baiknya. Gak lebih.

Tapi sisi positifnya, dia berubah. Awalnya pendiem, wajahnya selalu murung, jarang bicara bahkan ke temen sebangkunya, Ratna.  Sekarang dia menjadi lebih banyak bicara, lebih periang, dan atas saran gue, dia menguncir rambutnya.

~

Ya. Mungkin sebagian temen-temen atau dalam hal ini, orang-orang yang menilai seseorang itu pendiam dan tertutup pada lingkungannya, adalah orang-orang yang gak bener-bener memahaminya. Ketika seseorang bersikap acuh dan jarang bicara bukan berarti dia orangnya pendiam dan tertutup. Hanya saja, untuk hal-hal yang terjadi pada dia, yang menurutnya gak bisa diceritakan ke sembarang orang, dia lebih memilih untuk diam dan menyimpannya sendiri. Tapi kalo dia udah menemukan orang yang tepat, yang mampu mengerti dan memahaminya, dan dia merasa nyaman, maka dengan sendirinya dia akan lebih banyak berbicara, menceritakan hal-hal yang menurut dia asik dan enak untuk dibagi pada orang yang membuat dia nyaman, dan lupa, kalo dia adalah orang yang pendiam dan tertutup.

Gue seneng bisa merubah hidup seseorang menjadi lebih baik, meski hanya sekedar mendengar problematikanya, memahaminya, dan memberikan solusi. Tapi tetep, segala keputusan sepenuhnya ada ditangan dia ~Mau berubah apa engga. Yang bisa gue lakukan saat itu hanya berusaha untuk menjaga perasaannya.

Comments

Popular posts from this blog

Last Dance - One Ok Rock [35XXXV]

  Photo Credit by www.akibanation.com | Edited by Author Hello Netters... Yosh... Selagi cerpen-cerpen gue belum beres (berhubung lagi males-malesnya), gue mau sedikit share tentang sebuah lagu yang lagi gue suka nih, gaess. Check this out...

Lirik Dreaming Alone - Against The Current (ft. Taka "One Ok Rock")

Setelah menjalani lika liku kehidupan, mengurusi hidup, gebetan, tugas, dan blog baru , akhirnya mampir lagi di blog yang penuh kenangan ini. Oke fix, mungkin ini blog bagusnya buat share lirik-lirik lagu yang lagi gue suka aja kali ya. Untuk lainnya belum terfikirkan apa lagi yang harus gue tulis disini. Yang penting blog ini tetep aktif biar ga di banned Gugel wkwk.