pexels.com |
Hello Netters!
Udah lama juga gue gak posting cerita-cerita lagi
nih. Berhubung udah mulai masuk kuliah lagi, mulai fokus belajar lagi, sibuk
mikirin tugas kuliah lagi, dan sibuk mikirin mantan lagi, jadi untuk
nulis-nulis di blog gue harus nyuri-nyuri waktu luang. Dan kabar baiknya, ‘nyuri
waktu’ itu bukanlah tindakan kriminal.
By the way, kamu tau hari ini hari apa? Yap, hari
selasa. Tanggal 27 Oktober tepat hari ini adalah HARI BLOGGER NASIONAL. Gilak!
Keren kan bro?! Sebagai blogger amatiran, gue ngerasa keren aja. So, walaupun
blog gue gak informatif-informatif amat, seengganya gue masih bisa meramaikan khasanah
per-blog-an di dunia, khususnya di Indonesia.
Well, mumpung gue ada sedikit waktu luang yang
gue curi disela-sela kesibukan gue tidur, gue mau berbagi cerita gue khusus
untuk hari blogger nasional ini. Semua berawal dari sendal yang gak mecing saat
gue pergi ke warung di deket rumah gue. Gue jalan keluar, dengan tampang gak
ganteng-ganteng amat (rambut acak-acakan, pake kolor, baju yukensi) menuju ke
sebuah warung yang letaknya dua blok dari rumah gue.
Hari itu lumayan terik. Gue sedikit berharap kalo
ada kang es doger turun dari langit. Dan gak lama kemudian gue sampe juga di warung
tujuan gue yang emang gak terlalu jauh, jadi gak perlu deh segala order gojek.
‘Goodday teh, satu’, pinta gue ke teteh yang
punya warung. Dia memberi sebungkus goodday, dan gue memberi uang lima ribuan.
Lalu dia masuk ke rumah dan beberapa menit kemudian dia keluar lagi, dan
memberikan kembalian kepada gue. ‘Makasih a’, katanya dengan senyuman manisnya.
Gue pulang ke rumah, dengan (sekali lagi)
berharap ada kang es doger turun dari langit. Sampe di rumah, gue ngelepas
sendal sambil mengawasi kaki-kaki gue, dan... ternyata dari tadi –dimulai dari
rumah gue, jalan ke warung, dan pulang lagi ke rumah, sendal gue ketuker. Gue
ke warung dengan memakai sendal jepit carvil gue di kaki kanan dan sendal jepit
swallow nyokap gue di kaki kiri. Anehnya, gue gak merasa ada hal aneh selama
pake sendal yang gak mecing itu, yang notabene sendal gue agak berat dan sendal
nyokap lumayan ringan dengan ukuran yang agak kecil. Tapi gue ngerasa
nyaman-nyaman aja ke warung.
Dari kejadian ke warung pake sendal gak mecing,
gue jadi punya teori dodol dalam sebuah hubungan:
Jadi, setiap hubungan itu gak selamanya ada kesamaan diantara kita dan pasangan kita. Pasti selalu ada yang namanya perbedaan. Entah itu beda pendapat, prinsip, komitmen, ataupun beda keyakinan (gue yakin dan dia gak yakin). Kadang perbedaan ini yang menjadi alasan hubungan itu putus. Belajar dari hikmah gue pake sendal gak mecing dan gue tetep sampe ke warung dan pulang lagi ke rumah adalah, walaupun kita dan pasangan kita memiliki perbedaan, apapun jenis dan bentuknya, kalo kita gak melulu terfokus pada perbedaan itu, hubungan yang kita jalin akan baik-baik saja, nyaman-nyaman saja, seakan gak merasa kalo ada perbedaan diantara kita dan pasangan kita. Karna yang terpenting disini adalah, sebanyak apapun perbedaan kita dan pasangan kita, masih ada hal-hal yang membuat kita nyaman satu sama lain, sekecil apapun itu, untuk bisa bareng-bareng sampe pada tujuan yang sama.
Akhir kata gue mau ngucapin ‘Selamat Hari Blogger
Nasional’ untuk semua blogger di Indonesia. Semoga kita selalu bisa memberikan
informasi yang bermanfaat, cerita-cerita yang seru dan menginspirasi, serta
mencerdaskan bangsa dan negara dengan postingan-postingan yang asik dan menarik.
Inget! Galau itu boleh aja. Tapi jangan
keseringan...
Comments
Post a Comment