Happy move on Netters!!
Art by Author |
Alhamdulillah Wasyukurillah, hari ini tepat tanggal 5
Oktober 2014 bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1435 Hijriyah. Sebelumnya
gue mau ngucapin selamat hari raya Idul Adha 1435 H bagi semua yang merayakan.
Bicara soal hari raya Idul Adha, gak lepas dari pergi Haji dan Kurban. Ngomongin soal kurban, pasti paham dong ya apa yang dikurbanin. Bisa kambing, domba, sapi, dan onta. Asal jangan kurban perasaan aja. Atau kalo kata temen gue di dp-nya, “Ku kurbankan dia bersama orang lain”. Asli itu sih nyeseknya kebangetan wkwk. Tapi ada pesan dibawahnya, “Nanti upahnya besar di surga”. Nah ini bisa dibilang upaya membela diri atau menghibur diri. Yaa sudahlah ya, yang lalu biarkanlah berlalu, kalo dia milih yang lain, biarkan dia berlalu (apasih).
Kurban, pasti udah pada tau dong asalmuasal dari kisah kurban
itu sendiri. Bagi yang belum tau, nih gue sedikit cerita, semua berawal dari
mimpi Nabi Ibrahim a.s, dimana dalam mimpi itu, beliau diperintahkan oleh Allah
SWT untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail a.s.. Awalnya Nabi Ibrahim tidak
langsung melakukan perintah itu. Namun karna mimpi yang sama selalu terjadi,
akhirnya beliau akan melakukan perintah Allah tersebut. Sebelumnya Nabi Ibrahim
akan menanyakan perihal perintah itu kepada sang anak, Nabi Ismail. Namun
dengan yakin dan pasti Nabi Ismail langsung menerima permintaan itu dari sang
ayah, tanpa rasa takut sedikitpun. Wow betapa berbaktinya seorang anak yang
menaati perintah orang tua dan tuhannya walaupun itu menyangkut nyawanya. Setelah
menyepakati bersama, finally ayah dan anak itu segera melakukan penyembelihannya.
Tiba-tiba ketika pisau yang dipakai Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya itu
menyentuh leher Nabi Ismail dan hendak disembelih, atas izin Allah, digantinya
Nabi Ismail dengan seekor Gibas(sejenis kambing). Dan jadilah yang disembelih
itu kambing tersebut. Itulah asalmuasal dari kurban itu sendiri. Dimana kita
diajarkan untuk berkurban dengan hati ikhlas.
Oke, minggu hari ini judulnya minggu berdarah (kata bro
Fahmi). Jujur gue gak tega kalo ngeliat kambing dan sapi itu dipotong. Seakan
dia tau akan dipotong, berteriak teriaklah kambing itu minta dilepaskan. Lantas
temen-temen yang sedang menunggu giliranpun berteriak histeris. Sapi yang
awalnya cuek dan kalem, jadi ikutan gundah gulana, karna yang besar biasanya
belakangan disembelihnya.
Dari situ gue punya sedikit cerita joke. Ini cerita masih
ada sangkut pautnya dengan kurban. Dimana gue akan menceritakan “Pak Kambing” (sang
kurban) yang akan disembelih pada hari ini. Namun sebelum dia disembelih, sang
penjagal memberikan satu kesempatan kepada Pak Kambing untuk memberikan
pesan-pesan terakhir kepada keluarganya di kampung. Sang penjagal pun
memberikan hape untuk Pak Kambing menelpon istrinya di rumah.
PK(Pak Kambing) : “Halo mamah, ini papah..” (dengan nada
sedih).
BK(Bu Kambing) : “Halo pah, gimana keadaan papah?”
(khawatir).
PK : “Sudah diunjung tanduk mah..” (makin sedih).
BK : “Yasudah pah ikhlasin saja, kami sekeluarga sudah
merelakannya kok pah..” (menyemangati Pak Kambing).
PK : “Alhamdulillah kalo gitu, papah tenang..” (perasaan
lega)
BK : “Yang sabar ya pah, tunggu mamah disurga..”
PK : “Iya mah. Ohya papah punya pesen untuk anak kita,
jangan bandel, jangan makan sembarangan, jaga kesehatannya juga..”
BK : “Aduh gimana papah ini, kan anak kita sudah disembelih
duluan pah..”
Ternyata jadi korban sate kambing muda, muehehehe..
PK : “Ohiya papah lupa, biar nanti papah salamkan mamah ke
anak kita disurga..”
BK : “Iya pah. Ohya mamah juga punya pesan terakhir buat
papah..”
PK : “Apa itu mah?”
BK : “Nanti kalo papah udah gak ada, mamah izin nikah lagi
sama jantan yang lain ya pah..” (nada genit)
PK : “Hah?! Tap..tap..tapi......~”
BK : “Loh, halo pah! Pah?! Kenapa telepone kok modar pah?!
Haloo??!”
Dan sang penjagal kaget bukan kepalang. Ternyata Pak Kambing
keburu mati dengan sendirinya karna pesan yang disampaikan oleh istrinya.
Tamat.
Haha absurd-nya. Itulah sedikit joke untuk menghilangkan
sedikit ketegangan yang gue rasa saat ini. Entah kambing yang mau disembelih
kenapa jadi gue yang tegang? Ahsudahlah, gak usah diseriusin. Mending kita
prepare buat bikin sate siang ini. Tapi inget, jangan kebanyakan makannya, nanti
tensinya naik hehe..
Comments
Post a Comment