Happy move on Netters!!
Alhamdulillah pada kesempatan ini gue masih bisa dikasih
waktu luang buat sedikit cerita-cerita lagi. Kali ini gue mau cerita pengalaman
gue jadi maba (mahasiswa baru) sampai perjalanan gue mengemban status sebagai
mahasiswa di kampus.
Hari ini tepat tanggal 6 Oktober 2014, hari pertama gue
memulai aktivitas seperti biasa di kampus sebagai mahasiswa. Kenapa baru mulai
masuk lagi? Yaa mungkin ada temen-temen gue yang kuliah di kampus yang berbeda
lebih duluan masuknya daripada gue. Bahkan mungkin sekarang ini mereka sudah
menjalani setengah perjalanan dari satu semester perkuliahan. Gak heran sih,
ketika gue jadi maba baru mulai perkuliahan dibulan september akhir, dan
sekarang baru mulai kuliah semester tiga di bulan oktober. Jadi otomatis ketika
temen gue semua sedang libur akhir semester, gue masih ada perkuliahan, dan
ketika gue libur akhir semester, temen-temen gue udah mulai perkuliahan
disemester baru. Sedihnya gak bisa liburan bareng >_<.
Kembali lagi ke gue yang baru masuk perkuliahan lagi hari
ini, kebetulan masuk perkuliahan berbarengan dengan hari pertama kuliahnya
mahasiswa baru di kampus gue. Seru juga ngeliat wajah-wajah baru yang lagi
kebingungan nyari kelas wkwk. Padahal gue juga bingung nyari kelas gue yang
setiap semester gonta-ganti kelas. Sebenernya gak terlalu susah sih membedakan
antara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama di kampus gue. Ada beberapa
ciri-ciri mencolok yang bisa dikenali dari mahasiswa baru. Pertama, dalam hal
berpakaian dan penampilan. Selain tampilan wajah yang terlihat asing dimata
gue, pakaian yang dipakai oleh maba rata-rata terlihat rapih-rapih. Untuk cowok
biasanya memakai kemeja rapih dengan kancing baju sampai keleher dan gak jarang
bajunya diselipkan di pinggang celana, keliatan seperti karyawan sihyaa.
Rambutnya juga keliatan rapih dengan potongan pendek dan sedikit agak kelimis.
Walaupun gak 100% maba berpenampilan seperti itu, tapi sebagian besar yang gue
lihat memang begitu penampilan dari seorang maba cowok.
Kemudian untuk cewek, rata-rata tampilan mereka lebih modis,
dengan model fashion yang uptodate lebih cenderung ingin menarik perhatian
orang lain yang ada dilingkungan
barunya. Kadang make up yang mereka poles di wajahnya keliatan agak menor
dengan berbagai jenis make up yang dipakainya. Hal ini tidak lain tidak bukan
hanya untuk menarik perhatian orang baru disekitarnya, sehingga mereka dengan
mudah mendapatkan temen baru di kelas. Gak jarang untuk maba cowok dan cewek
biasanya juga menggunakan almamater ketika masuk kampus, walaupun gak semua
tapi ini adalah ciri mencolok yang dapat dikenali sebagai mahasiswa baru.
Karena biasanya untuk mahasiswa yang udah senior, tidak menggunakan almamater
saat kuliah, kecuali kalo ada seminar, uts dan uas.
Ciri yang kedua adalah, maba biasanya dihari pertama mereka
kuliah akan terlihat menyendiri di setiap sudut kampus. Ini disebabkan karena
mereka belum punya kenalan baru. Atau punya temen satu sekolah ketika SMA
dengan mendaftar di kampus yang sama, jurusan yang sama, dan waktu daftar yang sama
tapi gak menjamin mereka akan berada di kelas yang sama, bahkan waktu jadwal
kuliahnya belum tentu sama. Yaa mau gak mau, suka gak suka harus dapet kenalan
baru di kelas. Biar gak forever alone aja. Lagi pula semua akan terasa mudah
dan menyenangkan menjalani rutinitas perkuliahan dengan adanya temen-temen
deket di kelas.
Selanjutnya untuk ciri yang ketiga yaitu, biasanya maba akan
terlihat sedikit lebih sopan. Walaupun gak semuanya dan gak terlalu mencolok,
tapi ini bisa dijadikan indikasi bahwa dia adalah maba. Sebagai contoh, disaat
gue sedang duduk ngobrol-ngobrol di lorong kelas, lewatlah seseorang atau lebih
yang disinyalir sebagai mahasiswa baru. Ketika mereka lewat didepan gue, dengan
sopannya bilang “permisi” sambil sedikit membukukan kepala dan senyum. Hal ini gak
akan ditemui lagi ketika mereka sudah menjadi mahasiswa senior. Kalo lewat yaa
paling nyelonong aja, nengok juga enggak wkwk.
Itulah beberapa ciri-ciri absurd untuk membedakan mana
mahasiswa baru dan mana mahasiswa lama menurut pandangan gue. Kalo beda sama
pandangan tetangga sebelah yaa wajar, mungkin pengamatan kita berbeda dan cara
penilaiannya pun berbeda. Tapi inget, yang namanya perbedaan itu adalah hal
yang lumrah dalam kehidupan, hadapi dengan santai dan terus hargai pendapat orang
lain. Dan sesungguhnya perbedaan itu adalah bumbunya kehidupan, dengan bumbu
semua akan terasa lebih nikmat (ngawur deh gue).
Yaa mungkin cukup sekian dari cerita singkat padat dan gak
jelas ini. Selalu untuk gak seriusin apa yang gue tulis karna semua gak ada
manfaatnya!!
Semoga gue masih bisa meluangkan waktu untuk bisa cerita
banyak lagi tentang hal-hal absurd di dunia ini. Aamiin..
Comments
Post a Comment